Total Tayangan Halaman

Sabtu, 20 Desember 2008

Anak Katak dan Hujan





Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap. "Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?" tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. "Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!" ucapnya sambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"
**

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, insya Allah, akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan. (mnuh)



fr:
Aldo Desatura ® & ©
============ ====
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

Kamis, 11 September 2008

Teriakan dan bentakan takkan menyelesaikan masalah


malam ini 2 jam yang lalu saya membaca sebuah wacana cerita isinya sangat menarik.... sayang jika tak disimpan dalam blog..... isinya begini:

Cerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal di sana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak.



Inilah yang mereka lalukan, dengan tujuan supaya pohon itu mati. Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu.

Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga mulai akan rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan dengan demikian, mudahlah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya.

Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Nah, sekarang apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan Solomon ini? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah kita berteriak pada anak kita? Ayo cepat! Dasar leletan! Bego banget sih.. Hitungan mudah begitu aja nggak bisa dikerjakan.. . Ayo, jangan main-main disini. Berisik! Bising!

Atau, pernahkah kita berteriak kepada orang tua kita karena merasa mereka membuat kita jengkel? Kenapa sih makan aja berceceran? Kenapa sih sakit sedikit aja mengeluh begitu? Kenapa sih jarak dekat aja minta diantar?

Mama, tolong nggak usah cerewet, boleh nggak? Atau, mungkin kitapun berteriak balik kepada pasangan hidup kita karena kita merasa sakit hati? Cuih! Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu, tahu nggak?! Bodoh banget jadi laki nggak bisa apa-apa! Aduh.. Perempuan kampungan banget sih?!

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya. Eh tolol, soal mudah begitu aja nggak bisa. Kapan kamu mulai akan jadi pinter?

Ingatlah, setiap kali kita berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita cintai. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita perlahan-lahan, pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan?! Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya,
meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begituuuu jauhnya. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak.

Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh pada orang yang dimarahi kerena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.

Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh pada orang lain ataupun roh pada hubungan Anda, selalulah berteriak.
Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik sebagai balasannya.

Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita.

Dari cerita diatas, saya berpikir dan merenungi lebih dalam lagi. Apa yang telah saya jalani selama hidup saya, setiap kali marah saya selalu berteriak kepada orang yang saya marahi, kepada musuh, bahkan sahabat saya. Padahal pernah ada suatu ungkapan yang berbunyi “Dibutuhkan waktu 1 tahun bahkan lebih untuk mendapatkan seorang sahabat, tapi hanya dibutuhkan 1 menit bahkan kurang untuk mendapatkan seorang musuh”.

Saya jadi lebih berpikir dan berpikir lagi, dan mungkin inilah saatnya kita saling minta maaf dan memaafkan. Hidup akan terasa lebih nyaman dan enak bila kita saling terbuka antara satu dengan yang lainnya.

Minggu, 07 September 2008

Pesan Tersembunyi Dalam Air

Air memiliki pesan sangat penting kepada kita. Air mengajak kita untuk melihat lebih dalam lagi di sekeliling kita. Tatkala kita melihat diri kita sendiri melalui cermina air, pesan menjadi menakjubkan, bening dan jelas. Kita tahu bahwa kehidupan manusia secara langsung berhubungan dengan kualitas air kita, baik di dalam atau di sekeliling kita. Banyak sesuatu di sekitar kita yang kita jumpai, namun kita tidak menaruh perhatian kepadanya dan tidak menaruh perhatian sedikitpun dalam menyikapi sesuatu yang kita temui di sekitar kita. Padahal, terkadang kalau kita mau, sedikit saja menaruh perhatian kita tentang lingkungan hidup disekitar kita, saat itulah kita baru akan memahami bahwa sesungguhnya kita berhadapan dengan suatu mukjizat yang sangat luar biasa. Dr. Masaru Emoto, seorang periset kreatif dan visioner, yang dengan ketelitiannya telah menaruh perhatian pada semua yang terjadi pada lingkungan disekitarnya.
Dari bukunya, The Message from Water, Dr. Emoto menyajikan hasil-hasil temuan pentingnya. Dari riset rigoris inilah yang menyebabkan ia telah menemukan suatu mukjizat yang sangat besar. Beberapa waktu lalu, kami telah melaporkan tentang eksperimen ilmiah yang dilakukan oleh seorang Professor Jepang ini tentang air minum. Dia sampai pada kesimpulan bahwa air mempunyai kemampuan untuk membedakan antara kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan dengan gelembung-gelembung yang dihasilkannya.
Dari karya Emoto, kita dibekali dengan bukti faktual, bahwa energi getar (vibrational) manusia, pikiran, kata, ide dan music, mempengaruhi struktur molecular air. Air yang sama yang mengandung di atas tujuh puluh persen dalam tubuh manusia dewasa dan mencakup jumlah yang sama atas planet kita. Air merupakan sumber kehidupan di planet ini, kualitas dan integritas merupakan sangat vital bagi seluruh bentuk kehidupan. Raga manusia ibarat sebuah sepon dan menyusun triliunan ruang-ruang yang disebut sel yang menahan cairan. Kualitas hidup kita secara langsung berhubungan dengan kualitas air kita.
Air merupakan zat yang sangat lunak. Bentuk fisikalnya dengan mudah dapat beradaptasi dengan lingkungan apa pun di hadapannya. Namun bukan penampakan fisikalnya saja yang berubah, bentuk molecularnya juga berubah. Energi atau getaran lingkungan akan merubah bentuk molecular air. Dalam artian ini, air tidak hanya memiliki kemampuan untuk secara visual merefleksikan lingkungan namun juga secara gerakan ritimis molekularnya mencerminkan lingkungan.
Dr. Emoto berkesimpulan bahwa air itu akan memberikan manfaat-manfaat khusus sesuai dengan daerah tempat asal air itu sebagian air itu sungguh dapat memberikan penyembuhan (healing).
Dr. Emoto melakukan eksperimen-eksperimen ilmiahnya tentang air hampir di segala penjuru dunia dan menjelaskan “mukjizat” hasil penemuannya dalam bukunya. Berapa lama yang lalu, ia menemukan ide untuk meneliti air Zam-zam, yang merupakan air yang paling berharga oleh kaum Muslim. Penelitian itu dilakukan dan hasilnya segera menyebar ke seluruh penjuru dunia. Ia berkata, “Air Zam-zam adalah sebuah mukjizat”.
Hasil penelitiannya, yang dilakukan dengan tekhnologi Nano, menunjukkan bahwa dengan menambah setetes air Zam-zam ke dalam ribuan tetesan air biasa, tipologi air Zam-zam segera tercipta pada air biasa. Artinya, air Zam-zam ini apabila ditambah dengan setiap jenis air, maka seolah-olah keseluruhan air itu merupakan air Zam-zam. Salah satu aksi yang dilakukan Dr. Emoto adalah melakukan perubahan tipologi air dengan menggunakan tekhnologi Nano, namun ilmuwan Jepang ini mengumumkan teknologi Nano ini tidak mampu untuk mengubah sedikitpun khasiat-khasiat yang dimiliki oleh air Zam-zam. Menurutnya, tidak diketahui apa yang melatarbelakangi mengapa tekhnologi Nano ini tidak mampu mengadakan perubahan terhadap tipologi air Zam-zam.
Ia juga memaparkan bahwa redaksi “Bismillahi Rahmanin Rahim” yang termaktub dalam Al Quran Karim dan Kaum Muslimin melafazkannya dalam setiap awal aktivitasnya dan juga dibaca sebelum makan atau sebelum tidur mempunyai pengaruh yang menakjubkan dalam gelembung-gelembung air dan berkata “Ketika Basmalah dibaca, terjadi perubahan yang sangat menakjubkan pada gelembung-gelembung air dan air itu nampak lebih indah dan menarik”.

Kisah Air Zam-zam
Ibrahim, atas perintah Tuhan, Hajar dan Ismail untuk berhijrah dari Kan’an (Palestina) ke suatu tempat yang panasnya sangat menyengat Faran (Mekah), dimana daerah ini tidak dihuni oleh makhluk hidup, tidak juga ditemui air dan rerumputan dan juga tidak didapati makanan serta terletak di antara pegunungan. Kala itu Ibrahim berdoa kepada Tuhan-Nya dan berkata, “Tuhanku, Anakku kuletakkan di dekat rumah yang letaknya dekat dengan tempatmu, di mana tempat ini tidak didatangi orang dan orang juga tidak akan meninggalkan tempat ini, supaya aku bisa melaksanakan salat”.
Hajar dan Ismail tinggal sendirian, tidak ada sesuatu yang tersisa kecuali teriknya panas yang sangat menekan ibu dan anak ini. Persediaan air dan makanan mereka pun segera akan habis. Kehausan Ismail menyebabkan ia menjadi lemah dan Hajar menjadi tak berdaya. Ibrahim berlari-lari sekuat tenaga dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan air ke segala penjuru. Dari Shafa ke Marwa dan dari Marwa ke Shafa. Akhirnya ia mendaki gunung dan dengan Sang Pencipta-Nya mengutarakan keluhan dan keinginannya. Akhirnya ia putus asa dan melihat kilauan api yang hampir padam, namun tiba-tiba ia melihat disampingnya ada mata air yang mengalir. Dengan menyaksikan air itu, air mata bahagianya membasahi kedua matanya. Mata air yang telah memberi kehidupan kembali kepada Hajar dan Ismail itu namanya Zam-zam.

Jawaban Tegas terhadap seorang Dokter dari Mesir
Tahun 1971 pada zaman pemerintahan Raja Faisal, dokter dari Mesir ini mengirimkan surat kepada pers Eropa yang memberitakan bahwa air Zam-zam tidak layak dijadikan sebagai air minum dan sudah banyak tercemari. Raja Faisal sangat terpukul ketika mendengar berita ini dan memberikan perintah kepada salah seorang menteri yang bersangkutan untuk mengambil air Zam-zam sebagai sample lalu dikirim ke Eropa dan selanjutnya diadakan berbagai riset. Selanjutnya kita dengarkan kisah dari seorang Insinyur Kimia, Thariq Husain Riya, yang bertanggung jawab atas tugas ini. “Aku masih ingat, ketika itu, aku tidak melihat sedikitpun gambar tentang air sumur Zam-zam. Pekerjaan inilah yang menyebabkan aku pergi ke Mekah. Tujuan dari pekerjaanku ini aku katakan kepada petugas penunggu Ka’bah dan mereka menyediakan seorang asisten untuk menolong pekerjaanku. Kala kami sampai ke sumur itu, bagi kami sangat tidak masuk akal bahwa sumur yang besarnya hanya seukuran kolam atau kira-kira berdimensi hanya 18 kaki inilah yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu, sejak zaman Nabi Ibrahim dan setiap tahun bermilyar-milyar liter air, ini telah diambil oleh para jemaah Haji dari seluruh dunia untuk mendapatkan keberkahan dari air ini.
Penelitian ini aku awali dengan cara mengukur sisi-sisi sumur ini dan dari asistenku aku memintanya untuk menunjukkan kedalaman sumur ini. Pertama-tama dia mensucikan badan terlebih dahulu, kemudian turun ke sumur itu dan berdiri. Permukaanair sumur ini persis sampai ke dagunya. Tinggi badan laki-laki ini kira-kira 5 kaki dan 8 inch. Kemudian untuk menemukan kejadian luar biasa yang lain, ia meletakkan pipa ke segala sisi sumur itu. Namun aku tidak berhasil menguak rahasia yang ada. Aku mendapatkan ide yang lain. Kami dapat menemukan dengan perantara pipa besar yang telah dipasang dan untuk mengumpulkan,menyimpan air Zam-zam di gudang persediaan stroge, kemudian disedotlah tempat itu. Dengan demikian, kedalaman air itu akan berkurang dan kami bisa mengetahui apa yang terjadi pada air itu. Kami sangat terkagum-kagum ketika kami memompa air, kami tidak melihat sesuatupun. Namun sebelumnya kami telah mengetahui hal ini. Cara ini merupakan cara untuk mengatasi masalah terhadap masuknya air ke sumur. Oleh karena itu kami berencana untuk mencoba sekali lagi cara ini. Namun kali ini saya mengatakan kepada asisten saya supaya berdiri di suatu tempat dan dengan ketelitian penuh untuk memperhatikan segala kejadian aneh yang bakal terjadi. Setelah beberapa lama, tangannya ia angkat ke atas seraya meneriakkan “Alhamdulillah, aku temukan (eureka)”. Dia berkata, “Pada dasar sumur aku merasakan adanya gerakan kerikil-kerikil kecil dibawah kakiku dimana dari situlah air masuk”. Ia melanjutkan penuturannya, “Kemudian aku lanjutkan langkahku ke sekeliling sumur dan aku temukan juga fenomena yang tidak berbeda ini!” Pada dasarnya masuknya air ke sumur itu secara ajeg dan ada di semua dasar sumur itu dan hal inilah yang menyebabkan permukaan air menjadi datar. Setelah aku menyempurnakan penelitian itu, aku mengambil air Zam-zam untuk selanjutnya diteliti di sejumlah laboratorium di Eropa. Sebelum meninggalkan Ka’bah aku lemparkan pertanyaan-pertanyaan tentang sumur-sumur lain yang terdapat di sekitar Mekah kepada petugas penjaga Ka’bah dan mereka menjelaskan bahwa hampir semua sumur yang ada rata-rata kering.
Setelah aku merujuk ke kantorku, segala yang aku temukan aku laporkan kepada pimpinanku dan beliau mendengarkan ceritaku dengan sangat antusias. Tetapi ia mengemukakan penafsiran yang tidak masuk akal tentang masalah penting ini dan ia berkeyakinan pasti terdapat saluran di bawah tanah yang menghubungkan antara sumur ini dan laut merah. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? Karena jarak antara kota Mekah dengan Laut Merah itu berkisar sekitar 75 Km dan ia sudah mengetahui bahwa hampir semua sumur di dekat Mekah kering. Hasil eksperimen yang dilakukan di sini dan di Eropa kira-kira sama dan satu-satunya perbedaan yang dapat diketahui adalah bahwa perbedaan kandungan Kalsium dan Magnesium yang dikandung oleh air Zam-zam dan air biasa adalah berbeda, di mana kandungan Kalsium dan Magnesium yang dimiliki oleh air Zam-zam lebih banyak dibandingkan dengan kandungan Kalsium dan Magnesium yang terdapat pada air biasa. Mungkin hal inilah yang menyebabkan air Zam-zam bisa menghilangkan rasa lelah yang dirasakan oleh para jemaah Haji.
Namun, kelebihan penting lainnya yang dimiliki oleh air Zam-zam ini adalah kemampuannya sangat ampuh untuk membunuh mikroba. Disamping itu hasil penelitian yang dilakukan di Eropa menghasilkan kesimpulan bahwa air Zam-zam ini sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai air minum. Berdasarkan hasil penemuan ini, maka keterangan yang diberikan oleh Dr. Mesir itu secara sempurna bisa diingkari dan disanggah. Ketika hasil penemuan itu dilaporkan kepada Raja Faisal, dia sangat puas dan ia langsung memerintahkan supaya kalangan pers Eropa meliput penemuan ini.
Walhasil, kejadian ini adalah sesuatu yang diberkahi sehingga dari cara penelitian ini diketahui komponen kimia yang membentuk air Zam-zam dan pada dasarnya kalau kita mengadakan penelitian lebih mendalam, pasti akan menemukan hal-hal lain yang sangat menakjubkan. Ya, sebuah air yang telah Tuhan hadiahkan kepada umat Islam ketika melakukan perjalanan jauh ke negeri sahara demi menunaikan ibadah haji.

Pada tulisan ini akan kami sampaikan sebagian dari spesifikasi yang dipunyai air Zam-zam:
• Dengan dimanfaatkannya secara terus-memerus air Zam-zam ini, namun sampai sekarang air ini tidak pernah kering
• Komponen pembentuk tambang air Zam-zam sama dan tidak berubah semenjak ada sampai sekarang
• Menurut para Jamaah Haji dan Umrah yang datang ke Ka’bah, dengan meminum air Zam-zam ini akan menghilangkan kelelahan dan mendatangkan kesegaran
• Air Zam-zam ini telah diteliti di berbagai laboratorium di seluruh dunia dan mempunyai permintaan (demand) yang tinggi pada tingkat dunia.
• Tidak didapati sedikitpun komponen penambah kimia klorida yang digunakan untuk membasmi kuman di sekitar kolam ini.
• Tidak seperti yang ada di sumur lain, di dalam sumur ini tidak dijumpai tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang ada di dalam sumur ini, karena apabila tidak terdapat tumbuhan dan binatang pada suatu sumur akan menjadikan air sumur itu berbau. Namun air Zam-zam mempunyai bau yang enak.

Boleh jadi masih banyak rahasia yang terpendam di balik air Zam-zam ini. Tidak menutup kemungkinan di suatu hari, rahasia ini akan tersingkap bagi kita, dalam skala sebuah pengalaman pribadi. Wallahu A’lim… [ www.wisdoms4all.com/ind ]

Minggu, 15 Juni 2008

.... ara.... bidadari kecilku........

"hooorreeee..... ara tahum ini dah naik TK B.... wah dah tambah besar nih...."


hhhhhhhh susah banget membujuk ara untuk dipakein lipstik..... bolak balik dihapus... bolak balik belepotan .... bolak balik mbasahin washlap.... dengan berkali2 usaha hasilnya ya begini.... natural lebih cantik ya bidadari ibu......



hmmmmmm main dulu aja yukkk temen-temen.... daripada bosan nunggu giliran....





hayooo baris yang rapi..... bentar lagi kita naik pentas... duh deg deg gan nih... moga2 ara enggak salah ya bu.......




" ara mulai menari..... liat teman teman ara gemulai kan?...."

... "ibu.... besok kalau ayah pulang dari bandung ceritain ya kalau ara pandai menari...."




..." terima kasih bu guru....."

"ara enggak apa apa kan enggak dapet piala kaya' temen2 ara..."kata ibu...."gak papa kok bu.... piala khan berat enakan bawa kado aja"jawab ara...."hmmmm apa ya isinya bu"...... hi hi hi... bidadari kecilku dah mulai pandai menerima kekalahan....


.... sayonara sayonara sampai berjumpa lagi... buat apa susah buat apa susah... susah itu tak ada gunanya... kalaulah ada sumur diladang bolehlah kami menumpang mandi.... kalau ada umurku panjang bolehlah kita berjumpa lagi.....

Sabtu, 14 Juni 2008

.......Allah tolong sampaikan ini buat abah......

abah.....apa kabarnya abah disana..... nti kangen bah....
semoga Allah memafkan semua kekhilafan abah didunia dan mencatat semua perbuatan baik abah sebagai amal ibadah yang diterimaNya......

bah.... semoga Allah memasukan nti kedalam golongan anak yang sholeh
agar semua do'a2 yang nti panjatkan untuk abah deterimaNya sebagai peringan kuburmu...

bah..... maafin kesalahan nti selama masa hidup abah di dunia....
ada banyak kata yang belum sempat nti katakan....
ada banyak penyesalan yang belum sempat nti sampaikan...
ada banyak hal yang belum sempat nti berikan....
ada banyak permohonan maaf yang belum sempat nti ucapkan...
nti sayang abah.....
maafin nti bah........

Yang Terbaik Bagimu (Jangan Lupakan Ayah)
by Ada Band
--------------------------------------------------------------------------------


Intro: D
G A F#m Bm
G A D

D A Bm A G F#m Em A
Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
D A Bm A G F#M Em
Indahnya saat itu buatku melambung
A F#M G Em F# Bm
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
A G F#M Em A D
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

D A Bm A G F#m Em A
Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
D A Bm G F#m Em
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
A F#m G Em F# Bm
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
A G F#m Em A D
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak

Reff: G F#m G A D
Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
G Bm E A
Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
G F#m G A D
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
G Bm E A
Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu

D A Bm A G F#m Em A
Andaikan detik itu kan bergulir kembali
D A Bm A G F#m Em
Ku rindukan suasana basuh jiwaku
A F#m G Em F# Bm
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
G F#m Em A D
Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati

Int: G A D G F# Bm
G A D G A D
G A D G F# Bm
G A D G A D

Kembali ke: Reff

Coda: G A D G F# Bm
G A D G A D

Selasa, 20 Mei 2008

Resep Makanan Bekal Anak




Banyak hal yang perlu disiapkan para orang tua jika musim sekolah tiba. Salah satunya adalah menyiapkan makanan bekal. Gampang gampang susah memang menyiapkan makanan bekal. Yang pasti saratnya harus mudah dibuat dan mengandung nutrisi lengkap untuk anak. Hindari pemakaian bahan pangan hasil olahan dan makanan berbumbu tajam. Tentunya agar anak terhindar dari ganguan pencernaan atau keracunan. Berikut resep makanan untuk bekal buah hati Anda.
Resep/Masakan/Food Stylist: Budi Sutomo

NASI GORENG BERSELIMUT

Nasi Goreng:
250 gr nasi putih
100 gr daging ayam, potong dadu
60 gr kacang polong
60 gr wortel, potong dadu
1 buah tomat, potong dadu
1 batang daun bawang, potong-potong
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
½ sdm kecap manis
1 sdm saus tomat
3 sdm minyak goreng
½ sdt garam halus

Telur Dadar:
2 butir telur
¼ sdt lada halus
¼ sdt garah halus
1 sdm minyak goreng

Cara Membuat:
1. Nasi Goreng: Panaskan minyak, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. masukan daging ayam, masak hingga daging berubah warna.
2. Tambahkan nasi putih, saus tomat, tomat, wortel dan kacang polong. Bumbui lada dan garam, masak hingga semua bahan matang.
3. Sesaat sebelum diangkat, tambahkan daun bawang, aduk rata. Angkat, dinginkan.
4. Telur Dadar: Masukan telur dalam mangkuk, bumbui lada dan garam, kocok sebentar. Panaskan sedikit minyak dalam wajan datar, tuang satu sendok sayur telur, buat dadar tipis. Lakukan hingga habis.
5. Penyelesaian: Siapkan satu lembar telur dadar, masukan beberapa sendok nasi goreng ke dalamnya. Bugkus menyerupai dadar gulung. Atur dalam dalam kotak bekal.
Untuk 3 Porsi

Nutrisi/Porsi:
Protein: 20.3 g
Lemak: 17.8 g
Karbohidrat: 87 g
Energi: 590.4 kal

Kamis, 24 April 2008

......Ara first karnaval.......


"snapshot in action....klak klak klak"


"Assalamualaikum namaku ara usiaku 4 tahun, aku memakai pakaian adat sumatera barat"


"siap..... TK Cendana mau lewat nih......"


"ara haus nggak.... pusing nggak.... kalau cape' bilang ya...."


"ini ibu-ibu narsis abis.... gak mau kalah sama anaknya ya...."


"ih ratih kok jalannya kaya' vampir ya bu...."


"ibu.... kok nggak nyampe-nyampe sih.... ara cape' nih..."

Lovely


me and my mom....
selamat menikmati masa tuamu mom...
semoga Allah memberi segala kemudahan dan hati yang lapang...
maafkan semua kesalah kami disepanjang usia hidup kami...
maafkan aq jika menjadi tak seperti yang kau mau...
makasih mom.... i love you soo.....



selamat menempuh hidup baru nji...
semoga selalu dalam lindungan Allah...
mendapat limpahan rahmat dan berkah.....
diberi segala kesabaran dan jiwa besar.....
dan semoga langgeng sampai ajal menjemput....