Total Tayangan Halaman

Minggu, 08 November 2009

"IBUNDA, KENAPA ENGKAU MENANGIS?"




Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."


Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?" Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.


Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan."Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?" Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap.

Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.

Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkanperasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.

Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".


Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup....

(sumber: Cerita untuk anakku)

Selasa, 06 Oktober 2009

"Hari ini Tujuh Tahun yang Lalu



Ini hari besar untuk kita tujuh tahun yang lalu….
Dengan nama Allah dan Rasul kita berikrar untuk mengarungi sisa hidup kita bersama…
Mengingat semua impian kita… apa yang ingin, telah dan pernah kita miliki…
Alhamdulillah sudah sampai sejauh ini….. karena :
Ternyata tidak mudah menyatukan dua karakter dalam satu wadah, membiasakan diri terhadap kebiasaan yang berbeda, kegemaran yang berbeda, latar belakang yang berbeda…..
Dan ternyata kita masih sering terkaget2 dengan hal-hal yang kita anggap wajar dan sudah diterima tetapi ternyata masih menjadi percik debat kecil …..
Perjalanan kita insyaAllah masih akan jauh lagi….. akan lebih banyak yang kita hadapi…..
Bismillah semoga Allah menyertai langkah kita…
Semoga semakin sakinah mawaddah wa rahmah keluarga kita…
Semoga anak-anak sholeh dan sholehah bisa menjadi penentram hati kita, penyejuk mata dunia dan akhiratnya kelak….
Semoga kita dianugerahi cinta laksana Muhammad- Khadijah
Semoga hanya terbaik bagi kita yang diberikan Allah….
Amin…. Amin ya robbal’alamin….

Melewati tahun demi tahun
Aku akan berjalan bersamamu
di dalam hutan yang lebat menghijau
di pantai pantai yang berpasir
dan bila waktu kita
di dunia sudah habis....
di surga kelak,
kau akan tetap
menggandeng tanganku...

by Robert Sexton...


note:
thank you for everything this far...hope will receive more in the future
forgive me for everything i've done uncorrectly, n insyaAllah will do better next time all the way
amin

Senin, 06 Juli 2009

"13 Juli 2009"

13 juli 2009 datang hanya tinggal hitungan jari lagi.... degdeggan!!! gimana enggak ara mulai masuk SD, sekolahnya jauh banget dari rumah sekitar 7km... masuknya jam 7.15 pulangnya jam 14.30....kebayangkan repotnya....
sejuta rencana sering membuat ibu enggak bisa tidur... nanti ara brangkat bareng ayah kerja, karena ara belum tentu cocok sama menu catering sekolah mungkin untuk seminggu pertama siang dianterin makan sama ibu atau si mbak terus sore ibu jemput... duh... jam2 ibu akan habis dijalan antara komplek dan sekolahan ara.. tapi bukan itu persoalannya....

Persoalan terberat menurut ibu adalah itu berarti ibu harus bisa nge-drive diluar komplek.... waaahhhhh.... padahal ibu terbiasa nge-drive dengan kecepatan 40 km/jam, kondisi jalan sepi dan teratur... dan sekarang ibu harus keluar komplek berhadapan dengan mobil-mobil tanki pertamina, truk sawit, angkot, motor bersliweran dan becak....hhwwaaaaaa.... seremmmmm.....

Dan parahnya ayah enggak bisa nganterin pas tanggal 13 Juli karena ayah ada kerjaan di rumbai selama 2 hari... hhhhhhh... sabtu-minggu kemarin setiap jam 6 pagi ayah ikut jadi pemantau disamping ibu jadi navigator...Alhamdulillah kata ayah ibu mengemudi dengan baik cuma kurang jam terbang....
dan hari ini ibu berani nge-drive sendiri tanpa ayah cuma ditemani ahsan yg duduk manis di car seat dan ara yang sempat bingung ketika mobil sudah mendekati security gate... "kita mau kemana bu... kok bukan ayah yang nyupir... ara takut..."kata ara... dan ibu cuma bisa bilang "just say bismillah ara, n you must believe me"... "oke deh bu.."kata ara...sepanjang perjalanan ibu beberapa kali melihat ara lewat kaca spion hmmm agak tegang tapi melewati kantor ayahnya ara dah mulai kelihatan rileks....alhamdulillah so far ibu merasa semakin bisa menguasai jalan raya...

Semoga ara betah sekolah di SDIT Muslimin ya nak... ibu bisa saja memasukan ara disekolah depan komplek kalau ibu tidak ingin repot... tapi ayah dan ibu berusaha memberikan segala yang terbaik bagi masa depan ara kelak, karena masih dasar ibu dan ayah ingin menanamkan pondasi moral, akhlak dan pendidikan agama sejak dini... kami ingin bisa menunaikan tanggungjawab dan kewajiban kami sebagai pengemban amanah, kami ingin ara jadi anak yang sholeh...

bismillahirohmanierrohiem, semoga Allah menjaga niat baik kami sehingga akan berbuah kebaikan... kata orang bijak Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk.(Imam An Nawawi)

Minggu, 21 Juni 2009

'Bintang Kecil Ibu"



Bintang kecil ibu itu bernama Ahsan, sekarang sedang sakit…. asap pembakaran hutan yang tak putus selama 1 minggu mengepung langit dumai menyebabkan Ahsan terkena radang tenggorokan dengan demam tinggi sampai 38,9’c selama 2 hari, tidak mau makan dan minum susu…. Duh….. bagaimana mau makan kalau melihat sesuatu yg namanya makanan saja Ahsan langsung takut… “akit bu….” Kalau sedang sakit seperti ini hilang semua keusilan dan tingkah tak kenal takutnya… yang Ahsan cari cuma dada ibu… mungkin itu satu-satunya tempat yg paling nyaman baginya saat ini…..

Bintang kecil ibu itu lahir dua tahun yang lalu dengan tanggal lahir cantik 050607 melalui bedah cesar(ini yg kedua setelah kelahiran kakak yg juga cesar) yang sengaja dilakukan karena alasan medis salah satunya perekatan dan ibu pernah mengalami operasi lasik untuk mata ibu…. Mengingat saat2 pasca operasi kelahiran Ahsan ibu jadi merasa sudah terlalu tua untuk berani melahirkan lewat operasi cesar lagi… karena Kak Ara dan Ahsanlah yang membuat ibu sanggup mengabaikan beban berat yg hinggap di tengkuk dan sekujur tubuh ibu… begitu beratnya sehingga membuat sekeliling ibu gelap dan limbung… setahun penuh pasca cesar ibu sering terkena fertigo… langganan ke emergency, langganan tabung oksigen…. Lemah banget ibu ya San… tapi Alhamdulillah setelah Ahsan berusia 1 tahun kesehatan ibu berangsur pulih… malah berat badan ibu jadi kelebihan 5 kg dari berat ideal ibu…hehehe…” ibu gendut” kata kakak… “enggakpapa yg penting sehat” kata ayah menenangkan….Alahmdulillah

Bintang kecil ibu itu sedang sakit…. Kalau lagi sakit Ahsan jadi tidak kenal sama ayahnya, ogah digendong apalagi diajak becanda…. Satu2nya orang yg Ahsan mau cuma ibu…. Dulu Mawla Ahsan adalah dua kata yang dipilihkan ayah untuk nama bintang kecil ibu, tapi ibu dah punya janji kalau kelak anak ibu lelaki namanya harus ada humayun (nama ini ditemukan dibuku kumpulan nama2 muslim waktu mencari nama untuk kak ara)… kecuali terinspirasi dari Humayun Boscha (Vice President chevron Indonesia ) juga berarti beruntung/keberuntungan dalam bahasa arab kuno, jadilah namamu Mawla Humayun Ahsan Hermawan.

Bintang kecil ibu itu sekarang sedang tidur … semoga ketika bangun nanti Allah mengembalikan nikmat sehatnya, mengambil sakitnya dan melindungi setiap langkahnya… amin…..

Tidurlah Tidur
Artist: Katon Bagaskara
Ohh...di kedalaman tidurmu
Kau tersenyum lugu
Hmm...mendekap damai dan tak berdosa

Ku..belai gelombang rambutmu
Menitipkan kasih sayang
Semoga berlimpah ruah bahagia
Kita reguk bersama

Tidurlah tidur bidadari kecilku
Setelah lelah kau bermain
Mimpikan dirimu dalam istana
Menari (lincah dan bernyanyi merdu) penuh suka

Dan kukecup lembut keningmu
Rasa haru luluh jua
Jangan dulu terjaga sampai pagi tiba
Menjemput hari

Tidurlah tidur bintang kesayanganku
Bersinar menerangi sukma
Engkaulah juga yang jadi alasan
Hingga kupacu semangat hidup menyimpan harapan

Kelak satu saat nanti kau beranjak dewasa
Pilihlah jalan lurus nan murni tempatmu melangkah
Menuju cita mengenggam asa
Kau tentukan warna tuk hidupmu
Sejak dari mula lebih baik kau jaga langkah
Berbekal waspada

Rabu, 27 Mei 2009

"BANGUNKAN AKU MALAM INI"




Allah bangunkan aku malam ini, telah begitu lama aku tidak bermanja2 kepada-Mu… aku rindu ketenangan itu…. Rasa damai itu…

Allah bangunkan aku malam ini, untuk sekedar berdua dengan-Mu… agar aku bisa menceritakan semua rasa… agar aku bisa menangis tanpa ada Tanya….

Allah… terimakasih untuk rahmat hidup-Mu pagi ini… terimakasih untuk suami yang pengertian…. Anak2 yang baik dan sehat…serta harta yang berkecukupan… maka ijinkan aku bangun nanti malam hanya untuk-Mu… untuk kita berdua..

Allah… maafkan aku jika selama ini berharap dekat dengan-Mu hanya ketika merasa rapuh…. Terimakasih masih Kau percayakan aku menikmati segala kelebihan ini… maka bangunkan aku malam ini ya Allah.. untuk sekedar bergelayut pada lengan-Mu … aku rindu pelukan damai-Mu …. Ijinkan aku bangun malam ini ya Allah hanya untuk berdua dengan-Mu….

Minggu, 24 Mei 2009

week end tanpa ayah

Ah… dan dua malam tanpa ayah.. ternyata rasanya borring banget… sabtu-minggu waktunya kita ketemu 24jam… walau sekedar berpapasan dilorong antara ruang … walaupun terkadang sekedar mendengar suara dengkur ayah… walaupun terkadang bentuk hadirnya ayah hanya berupa sosok serius didepan PC… tapi dah sanggup membuat ibu merasa nyaman…..aneh ya…..

Padahal biasanya kalo’ ayah dirumah ibu jadi enggak bisa santai… ibu harus berusaha extra keras menenangkan ara dan ahsan (walaupun seringnya gagal) yang lagi seneng2nya rebutan apapun… ibu jadi enggak bebas main mafia wars….hahahaha….btw sudah hampir 7 tahun kita menikah ibu masih aja salah tingkah kalau diliatin ayah (atau mungkin takut keliatan jeleknya… padahal ayah dah pernah ngeliat ibu dalam keadaan yang paling buruk yach…)

Enggak nyangka ya yah kita terdampar berdua tanpa sahabat tanpa keluarga… (walaupun dengan berjalannya waktu kita akhirnya mendapatkan banyak sahabat dan keluarga disini), tapi karenanya kita jadi dapat membentuk harmoni sendiri… kita jadi saling menguatkan… kita jadi belajar dengan cara kita sendiri bagaimana menghadapi sebuah masalah….kita jadi banyak belajar bagaimana menghadapi segala konsekuensi yang datang kelak bersama pilihan yang kita ambil saat ini….Alhamdulillah

Semoga Allah menganugerahkan berkah dan rahmat-Nya untuk keluarga kecil kita.. mengokohkan ikatannya…. Mengekalkan cinta kita….memberikan jalan2Nya kepada kita…... memenuhi hati kita dengan nur-Nya yang tiada pernah pudar… Melapangkan dada kita dengan limpahan keimanan kepada-Nya dan keindahan bertawakal di jalan-Nya. Amin ya rabbal alamin

Selasa, 05 Mei 2009

tadi malam dikamar ara

Malam ini ibu tiba2 enggak bisa tidur dan ingin menghabiskan waktu terjaga ibu dikamar ara…. Memandang wajah polos ara ada banyak rasa yang tiba2 menguap…
Teringat 5 tahun 6bulan yang lalu saat pertama ibu melihat ara… ada banyak rasa yg tidak bisa ibu ungkapkan, haru, bahagia, takut dan unbelievable… bayi cantik berkulit halus dan kencang itu lahir dari rahim ibu…..

Teringat bagaimana ara mulai berjalan… teringat bagaimana ibu merasa bersalah ketika usia ara 2thn dan harus ibu sapih…. Teringat bagaimana ibu panik dan marah besar waktu ara enggak mau minum susu padahal ara enggak sarapan dan harus sekolah…maafin ibu nak… terkadang rasa sayang ibu padamu membuat ibu melakukan hal2 yang mungkin tidak berkenan dihatimu….

Malam ini memandang wajah pulas ara membuat ibu merasa ada banyak hal yang belum ibu lakukan… ara masih belum lancar membaca padahal dah mau masuk SD (ingat SD ibu cuma bias pasrah tentang fasilitas dan kualitas pendidikannya) , ara baru iqro 2 karena ibu tidak telaten ngajarin… jadi ingat bulan maret lalu pas ara ditest masuk SDIT… testnya membaca, menulis, berhitung, warna, bentuk, iqro dan hapalan ayat, ibu diluar ruangan cuma bias berdo’a dan pasrah jika ara gagal itu berarti kegagalan ibu…tapi Alhamdulillah ternyata ara lulus dengan nilai 78,00 peringkat 71 dari 100 siswa yg diterima….alhamdulillah…

Uuupppsss…. Ternyata ara sebentar lagi masuk SD…. Duhhh ternyata waktu cepat sekali berlalu ya ra….padahal rasanya baru kemarin ibu ngajarin ara roda dua bekas luka dikakinya ara aja masih samar terlihat…kok tau2 ara dah mau masuk SD…. Maafin ibu ra karena dengan terpaksa ibu harus mengenalkan ara pada lingkungan yang berbeda jauh dengan lingkup hidup ara selama ini… maafin ibu karena ara harus berpanas2an tanpa AC (duhh jadi terbayang panasnya kota dumai) dan air PDAM yang berwarna hitam… semoga ara bisa dengan bijak melihat bahwa ada sisi lain, ada dunia lain yang hidup berdampingan dengan kenyamanan yang ara terima saat ini….

Dengan segala keterbatasan ibu sebagai manusia, ibu berjanji berusaha mendampingi ara dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi pada diri dan lingkungan ara…. Bertanyalah kepada ibu tentang segalanya, ibu akan menerangkan jika ibu mampu… ceritakan kepada ibu tentang teman2 ara, rasa kesal ara, kesukaan ara atau rasa kecewa ara, ibu akan menjadi pendengar yang baik…mintalah kepada ibu semua keinginan ara. ibu akan berusaha memenuhi asal keinginan ara wajar dan berguna….

Selamat bobo’ ara… semoga Allah selalu memberi cahaya sehingga gelap tak mampu menghampiri hidup ara, semoga Allah selalu memberi jalan keluar sehingga ara tidak pernah tersesat, semoga Allah selalu memberi pertolongan sehingga ara selalu merasa kuat dan mampu, semoga Allah selalu memberikan jawaban sehingga ara tidak pernah merasa ragu dan buntu, semoga Allah selalu mengisi hidup ara sehingga ara tidak pernah merasa sepi dan kosong…. Dan semoga ara selalu dalam lindungan Allah SWT…. Amin….

Rabu, 28 Januari 2009

PHOTOFUNIA











hmmmm.... lagi seneng nge-retouch photo2 dalam photofunia...
coba aja di www.photofunia.com.....

Selasa, 13 Januari 2009

ETIKA dan TEHNIK MARAH ?......

geli.... bahkan saya sempat mengernyitkan dahi ketika membaca judul foward email dari sahabat saya.....
tapi tak urung saya baca juga sampai habis.... ternyata isinya subhanaAllah.... sayang jika saya lalai menyimpannya dan saya memutuskan untuk menyimpannya dalam blog saya ini...
dan semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya....


Bertengkar adalah phenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: "Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya !" Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau ia tengah berdusta.
Yang jelas kita perlu menikmati saat-saat bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi saat saat tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi.

Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa mereguk hikmah, betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi.
Tulisan ini murni non politik, jadi tolong jangan tergesa-gesa membacanya.
Bacalah dengan sabar, lalu renungi dengan baik, setelah itu...terapkan dalam keseharian kita........setuju friend's???

.....Suatu ketika seseorang berbincang dengan orang yang akan menjadi teman hidupnya, dan salah satunya bertanya; apakah ia bersedia berbagi masa depan dengannya,dan jawabannya tepat seperti yang diharap.
Mereka mulai membicarakan : seperti apa suasana rumah tangga ke depan. Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala mereka bertengkar. Dari beberapa perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah mereka pada sebuah Memorandum of Understanding,
bahwa kalaupun harus bertengkar, maka :

1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama'ah => HALF DUPLEX

Cukup seorang saja yang marah-marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda.
Untuk urusan marah pantang berjama'ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika ia marah dan saya mau menyela, segera ia berkata "STOP" ini giliran
saya ! Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati : "kamu makin cantik kalau marah,makin energik ..."
Dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi... "duh kekasih .. bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu ...."

Demikian juga kalau pas kena giliran saya "yang olah raga otot muka", saya menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya :)

Maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah. pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama'ah, sebab ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama'ah selain marah :)

2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat masa (maksudnya masa lalu kita)

Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah.
Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan dan bukan menghancurkannya.
Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.

Kalau saya terlambat pulang dan ia marah,maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apapun kecamannya, adalah "ungkapan rindu yang keras". Tapi bila itu dikaitkan dgn seluruh keterlambatan saya, minggu lalu,awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh.>

Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penimbun gula),sepedas apapun saya marah,maka itu adalah "harapan ingin disayangi lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dgn kesalahannya kemarin dan tiga hari lewat,plus tuduhan "Sudah tidak suka lagi ya dengan saya", maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups saya telah membunuhnya, membunuh cintanya.

Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah ... OK, marahlah tapi untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini .....

3. Kalau marah jangan bawa-bawa keluarga

Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan fihak lain (QS.53:38-40) .

Saya tidak akan terpantik marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah "awal cinta yang panas ini".

Kata ayah saya : "Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak". Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari ma'afnya dari pada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya..".
Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usyah ditambah tambah dengan memusuhi mertua!

4. Kalau marah jangan di depan anak-anak

Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita. Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itu ' kan bapak saya.

Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar :

* Ibu : "Saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu
datang main suruh begitu, emang saya ini babu ?!!!"
* Bapak : "Saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan
aku harus mencari lebih banyak untuk itu,
saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda ????!!!!
* Anak : "...... Yaaa ...ibu saya babu, bapak saya kuda .... terus saya
ini apa ?"

Kita harus berani berkata : "Hentikan pertengkaran !" ketika anak datang,lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata bahasa hati kita ???

5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat

Pada setiap tahiyyat dalam shalat kita berkata : "Assalaa-mu 'alaynaa wa'alaa'ibaadilahissh oliihiin" Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yg sholeh .....

Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustai Nya, padahal nyawamu ditangan Nya.

OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi ..... Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat waktu dzuhur, Atau maghrib sebatas isya ... Atau habis isya sebatas....? ?? Nnngg .. Ah kayaknya kita sepakat kalau habis isya sebaiknya memang tidak bertengkar ... :)

6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling mema'afkan

Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens" Ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki.

Ini saja, semoga bermanfa'at,
"Dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untuk bersedia dibatasi".



*Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar tapi bodoh*